"Sar Klewer kobongan!".
Kira-kira begitulah bunyi pesan berantai di Bbm dan Wa dari kakak dan beberapa teman yang mengabarkan kalau sedang terjadi kebakaran di Pasar Klewer, sekitar pukul 22.00 WIB. Saya yang sudah tidur dari pukul 20.00 karena badan sedang tidak fit karena flu, baru membaca pesan tersebut pukul 01.45 dini hari. Ingat belum shalat Isya' saya terbangun dan mendapati banyak pesan masuk ke handphone saya. Pasar Klewer kebakaran? Masih sambil di atas kasur, saya lantas membuka timeline twitter. Benar saja, pukul 01.00 dini hari saja masih banyak yang bersliweran di timeline sembari memberikan berita teraktual kondisi Pasar Klewer yang terbakar sekitar pukul 20.30 WIB itu. Saya tidak tahu sampai separah apa kebakarannya, karena mau membuka link gambar saja bandwidth server dari handphone payah dikarenakan bad signal Indo**t di rumah saya sudah hampir di tahap S-O-S. Saya hanya mengirimkan pesan ke Ibu dan beberapa orang dekat saja dini hari itu.
Pagi hari ini, pukul 05.53 WIB saya coba lagi koneksi internet dari handphone saya yang lumayan agak sedikit lebih baik. Begitu gambar-gambar di timeline bisa ditampilkan...innalillahi wainnaillaihi roji'un...ternyata saya baru tahu bahwa kebakaran semalam begitu hebatnya sampai melahap ratusan kios di deretan timur dan barat. Entah apa penyebabnya. Well, sejujurnya, pikiran buruk lantas menghampiri analisa saya sendiri pagi tadi. Saya ingat master plan Pasar Klewer yang pernah diajukan beberapa waktu lalu namun ditolak oleh para pedagang. Berbagai macam sumber akurat memberikan informasi mereka mengenai
kondisi Pasar Klewer terkini. Hingga saat ini pukul 11.56 WIB, sudah
tidak terlihat api yang menyala dari sisi luar pasar, tapi sisa
kain-kain yang terbakar di dalam masih mengeluarkan asap yang bisa
menjadi potensi kembalinya api membesar. Ya Tuhan, apapun yang menjadi penyebab kebakaran itu, semoga bukan karena sabotase oknum-oknum tertentu. Kita tunggu saja kabar hasil olah TKP dari tim forensik Jawa Tengah selanjutnya nanti.
|
Amukan api di Pasar Klewer semalam. Source: Dari berbagai sumber |
|
(Pukul 00.30 WIB dini hari). Petugas gabungan berusaha memadamkan kobaran api. Source: Dari berbagai sumber |
|
Amukan api sekitar pukul 00.00 WIB dini hari. Source: Dari berbagai sumber |
|
(Pukul 00.56 WIB dini hari). Api terlihat di sebelah barat gapura Klewer. Source: @tentangSolo |
|
Kondisi Pasar Klewer pukul 06.00 WIB. Source: Dari berbagai sumber |
|
Pukul 06.00 WIB, petugas dan relawan membantu pedagang menyelamatkan beberapa dagangan. Source: dari berbagai sumber |
|
Pasar Klewer pukul 09.00 WIB. Asap masih mengepul dari dalam kios. Source: Dari berbagai sumber |
|
Api merembet ke sebelah utara. Source: dari berbagai sumber |
|
(12.00 WIB) Api membesar karena angin, mobil DAMKAR sedang mengentikan kobaran. Source: @tentangSolo |
|
(12.00 WIB) Asap bertambah banyak dari sebelah dalam. Source: @tentangSolo |
|
(Pukul 12.30 WIB) Masih terlihat api dari bagian dalam kios :( Source: @tentangSolo |
|
(Pukul 12.40 WIB) Semoga hujan membantu proses pemadaman api siang ini. Source: @tentangSolo |
Baru beberapa hari lalu saya menemani pakde dan teman-temannya mencari oleh-oleh Intip Solo untuk saudara-saudara di Jakarta. Masih lekat kemacetan area Pasar Klewer setiap harinya. Dulu, Almarhum Bapak juga sering mengajak kami jalan-jalan di Pasar Klewer atau Pasar Gede. Sementara simbok rewang di rumah sering minta diantarkan ke Toko Mas yang berada di deretan lantai bawah sebelah timur, untuk menjual atau membeli perhiasan pada cicik-cicik juragan emas. Biasanya kalau jalan-jalan di sekitar Pasar Klewer, Bapak tidak lupa mengajak kami mampir ke Warung Tengkleng Bu Edi di dekat Gapura Klewer. Begitu terkenalnya tengkleng Pasar Klewer sampai bahkan mengundang penasaran banyak orang untuk mencoba mencicip masakan khas Solo tersebut. Pasar Klewer sendiri bukan hanya sekedar pasar tradisional semata. Namun, Pasar Klewer sudah menjadi trade mark bagi Kota Surakarta, selain tempat-tempat belanja batik yang lain seperti Beteng ataupun Laweyan. Saya dan adik saya juga sering berbelanja batik ke Pasar Klewer. Hampir sama dengan Beteng, yang membedakan hanya sepandai-pandainya saja Anda melakukan tawar-menawar di pasar itu. Kabar yang beredar, Pasar Klewer adalah pasar tekstil tradisional terbesar se-Asia Tenggara.
|
Gapura Pasar Klewer (potret aktivitas normal) |
Semoga api di lokasi Pasar Klewer segera dapat diatasi. Begitu juga dengan para pedagang, semoga diberikan kekuatan untuk menghadapi musibah ini. Al Fatihaah. #PrayForSolo #PrayForKlewer