Hello again peeps! How was your weekend? Kalau saya sih, weekend kali ini lumayan seru. Kemarin saya habis jalan-jalan ke sebuah lokasi wisata baru di daerah kelahiran saya, Kabupaten Karanganyar, Solo. Anyway, lokasinya bernama Banyu Anyep. Kalian pernah ke kebun buah Mangunan di Imogiri, Yogyakarta; atau ke rumah pohon di Kalibiru Kulonprogo, Yogyakarta? This location offers you the best view that mixed by Mangunan and Kalibiru. Just visit to prove my words! 😊
Banyu Anyep, entah kenapa lokasi ini diberi nama Banyu Anyep. Tapi memang lokasinya sejuk, lebih sejuk dari Tawangmangu atau Sarangan. Sebelum masuk ke area rumah pohon, di depan ada sebuah tuk/mata air yang bisa digunakan siapa saja untuk cuci tangan atau sekedar membasuh wajah. Airnya memang super dingin. Pantaslah kalau lokasinya dinamakan Banyu Anyep.
Kalau kalian bertanya dimana lokasi wisata ini berada, silakan buka GPS (mungkin nggak ada sih di GPS, ahaa 😅 tapi minimal bisa mengakses daerah Jatiyoso). Kalau Anda berkendara, saya sarankan naik motor yang waras. Lokasinya bisa sih diakses dengan mobil, tetapi benar-benar harus lihai yang mengemudikan. Sebab jalannya sempit; curam; kanan-kiri berupa jurang dalam; agak berlubang; tanjakan dan tikungan juga ekstrem. Jika Anda berkendara dari arah jalan matesih-tawangmangu: setelah melewati lampu merah dekat pasar matesih ambil jalan yang ke arah tembus Jumantono. Kurang lebih jalan 1km, Anda akan bertemu pasar kecil (lebih tepatnya kios berjejer-jejer kalau siang hari). Ambil jalan ke kiri menuju Desa Beruk. Jika tidak ada di GPS, tanya pada penduduk lokal, pasti mereka tahu arahnya sebab Desa Beruk cukup dikenal oleh karena lokasinya yang sangat jauh dari kota.
Eits, tapi jangan salah... Meski jauh dari kota, Desa Beruk sudah diisi dengan rumah-rumah penduduk yang megah dan mewah. Mungkin rata-rata bekerja di luar Jawa atau bekerja sebagai pedagang dan pemasok pertanian. Mobil yang diparkir di rumah-rumahnya juga sudah banyak yang bagus. Setelah melewati Desa Beruk ini, believe me or not....ternyata Anda harus melewati beberapa bukit lagi untuk sampai di desa yang tertinggi di Jatiyoso. Helppp..... 😲
Nanti di sepanjang menuju lokasi rumah pohon, Anda akan diarahkan dengan papan petunjuk sederhana. Sampailah Anda di Kelurahan Wonorejo, Jatiyoso. Lokasi dimana wisata Banyu Anyep berada.
Seru sih! Deg-degan sepanjang jalan membonceng motor. Mana waktu kemarin saya berboncengan dengan motor bebek, pas di tanjakan kebetulan ada penduduk lokal yang memberhentikan (Saya nggak tahu waktu itu ada kejadian apa, di kali. Mungkin ada yang terperosok atau gimana). Jadi lah motor kami tidak kuat naik ke tanjakan, yang mengharuskan saya gempor jalan kaki naik bukit 😂 Well done.
Don't imagine too much. Banyu Anyep ini bukan ditangani oleh Dinas Pariwisata alias masih ilegal, ditangani oleh penduduk setempat. Jadi masalah keamanan belum bisa saya jaminkan untuk Anda. Tapi mengenai view yang bisa Anda dapatkan di sini, saya jamin Anda tidak akan menyesal! Rumah pohonnya juga masih ditopang kayu penyangga seadanya, pengikatnya juga masih berupa kawat ringan. Plus lagi, wisatawan lokal banyak yang BELUM paham konsep keamanan! Heran saya...sudah dipasangi tulisan maksimal 4 orang di atas papan, tidak lebih dari 5 menit. Lah ini malah uyel-uyelan berebut buat eksis foto. Yaelah...hits boleh, cerdas tetap harus kali!
Anda bisa melihat puncak Lawu dari dekat dan melihat kota Karanganyar, Wonogiri, Surakarta dari atas sini. Semoga pihak pemerintah daerah segera turun tangan mengelola lokasi-lokasi wisata lokal yang banyak hits di media sosial ini, sehingga bisa menarik wisatawan asing dan wisatawan dari daerah lain yak! 😉
Regards.