Untukmu,
Manusia yang terengkuh dalam waktu...
Aku hanya mampu menjilid malam dalam lembar-lembar sunyi
Dan mengeja bayang-bayang bias dalam bait-bait stanza
Aku hanya pengumpat malam yang berjelaga
Pengagum surya yang keterlaluan teriknya
Di sudut sana, dalam sebuah rumah tua
Kau tahu bahwa epitaf itu akan selalu ada
Bahkan meski kau nodai dengan bunga-bunga liar serta dedaunan kering
Dia tak akan terkoyak
Hanya sejurus berdebar dalam batas sendu
Kau tahu...
Kekalutan dan ketakutan ini bukan lagi barang baru
Namun kini,
Semua ruang kosong itu terlalu pahit dalam sekap
Kau bilang kau ingin menjamu malam berpesta pora
Sedang aku hanya seorang diri yang terajah mantra dalam kesumat
Aku hanya serupa sejarah yang terlalu muda
Yang terpatri sudah dalam mimpi-mimpi pahit
Dan tak ada anggunnya untuk dikenang atau bahkan diamini.
-pengagum dalam epitaf sunyi-