Saturday, January 9, 2016

Tipe-Tipe Wanita Kalau Nongkrong Bareng



Saya nggak begitu tahu ya, apakah semua wanita itu kalau kumpul bersama kolega, teman atau sahabatnya akan sama seperti cerita saya di bawah ini. Namun, menurut saya pribadi, inilah salah satu alasan mengapa saya prefer untuk bersahabat dengan para lelaki di Geng The Red Ants ketimbang harus berhaha-hihi berbasa-basi di hadapan teman wanita.

Suatu ketika saya berada dalam sebuah acara dimana saya bertemu dengan teman-teman wanita. Beberapa di antara mereka adalah sahabat dekat, yang lain hanya sebatas teman yang sering bertemu dan kenal baik, itu saja. Seperti pada umumnya, ketika wanita bertemu dengan sejenisnya, hal-hal yang dibahas tidak akan jauh dari seputar lafstyleee. Bisa jadi obrolan seputar makanan, tempat nongkrong cantik, tempat hits untuk di update di Instagram or Path, fesyen, make up stuff, etc. Yah yang pasti topiknya tidak jauh dari itu. Nah, kebetulan ketika kami sedang mengobrol, salah seorang teman melempar topik tentang make up. Secara otomatis akan ditanggapi oleh yang lain. Okay, before I go to continue tell you what happen next, shall we discuss about some types of women when they have a talk one to another in a group? Here I divide it to some part:

1. Loudmouth or Magpie Type
Those who usually throw narcissistic topic, they boast about their own branded goods (even though it's KW super as long as in order to be considered as the hits women). They have no identity, because almost all that they show in front of friends is a fake identity. They follow the latest trend although it's not in accordance with their own. Mereka yang ada di kelompok ini adalah para pejuang mati-matian untuk bisa dilabeli dengan label 'anak hits' atau 'anak gaul'. Well.... Do you?

2. The Comparators Type
Those who normally do not accept if The Loudmouth seen as the most hits position, they will seek another topics to make themselves equal, even if they should to argue with the loudmouth. Of course, also by showing off their possessions. Biasanya orang-orang di tipe ini selalu berusaha mengungguli kelompok pertama, mereka akan senang sekali jika harus mendebat bahkan menjatuhkan lawannya agar terlihat paling tahu, paling yes, paling hits dan paling kekinian. Pokoknya mereka nggak mau kalah dari tipe pertama.

3. Listeners Type
Those who are lazy to hear nonsense. Or maybe they are not critical enough to know that it is a hoax or not. They are cheerleaders party here. Kalau ada cerita yang 'wah', mereka akan terkagum-kagum dan tertarik untuk bertanya macam-macam. Kalau ada cerita lain yang tidak kalah 'wah', mereka juga akan berdecak kagum. Tipe ini banyak dijumpai.

4. The Real Divas Type.
Those who are classy enough to talk. They know when they have to talk, when to comment, when to ask. People in this type actually had an experience that is far from three groups before, they tend to be passive to boast about themselves. Orang-orang tipe inilah yang justru harus Anda khawatirkan! Sebab, dia bisa saja tahu betapa dangkalnya Anda kalau dia ingin, meski dia sengaja memilih untuk menyimpannya sendiri. Cukup tahu saja bagi mereka. Cukup senyum saja dan menandai dalam hati. Meskipun mereka diam, tapi mereka bukan sebatas diam mendengarkan. 


Then, ini cerita saya....
Jadi, ada salah satu di antara kami yang tiba-tiba melempar pembahasan mengenai make up. Awalnya saya hanya diam mendengarkan.
X: Eh, Y Shay, aku kemarin sudah sempat keliling nyari pesenan kamu tapi belum dapat. Maaf yah?
Y: Masa belum dapat? Duh aku tuh nggak bisa kalau nggak pakai itu.
X: Ya ntar deh kalau aku habis ngantor besok, kita nyari bareng gimana, ke A*ra atau Matah*ri?
Y: Oke, Shay. Beneran ya. Galau nih kalau nggak pake itu.
Z: Eh, emang kalian mau nyari apa sih? Aku besok juga mau belanja ke Matah*ri.
X: Itu, Shay. Nyari titipan si Y, biasa... make up. Agak mahal sih, jadi nggak sembarang toko ada.
Z: Oh gitu, emang kamu nyari make up apa sih?
Y: Aku pakenya foundie Ultima, Shay... Nggak bisa selain itu.
W: Oh Ultima, itu kan mahal, Shay...
V: Wah, kamu pakenya Ultima ya? Ckckck...
Z: Kenapa nggak MAC aja sekalian? Buat ke kondangan kan? Aku biasa sih MAC. Lebih mahal sih dari Ultima. Tapi ya jelas di atas Ultima kualitasnya.
X: Iya, aku juga sebenarnya udah nyaranin dia pake MAC, Shay...
Y: Aku sih nyarinya yang agak mudah aja, soalnya di sini susah Shay kalau harus pake MAC. Secara tahu sendiri, bukan kota besar macam Jakarta...


Well, rasanya pingin menjauh aja deh dari situ. Melipir kemanaa gitu, as I can. Tapi, tiba-tiba salah satu dari mereka mengarahkan pertanyaan ke saya. Nah hlo!
Y: Kalau kamu pake merek apa, Shay, biasanya?
Me: Biasa kok Neng, jarang pakai foundie kalau nggak emergency.
Y: Bedak? Tabur? Padat?
Me: Jarang pakai bedak juga kalau nggak penting.
X: Kalau aku sih nggak bisa tanpa bedak, di kantor pun bentar-bentar bedakan. Habisnya kulitku berminyak kan...
Z: Pakai Maybelline tabur?
Y: Ih, Maybelline nggak ada yang tabur kalii.
W: Emang kamu pakai Maybelline?
Z: Aku pake sunscreen Wardah, lumayan cocok buat kulitku.
X: Wardah buatku nggak cocok sama sekali, jadi panas gimana gitu. Ya mending Maybelline lah.
Y: Jadi, kamu pakai apa, Shay?
(back to me....everyone was staring at me....)
Me: Viva, yang seribu lima ratusan itu hlo.
Y: Viva? Bohong!
X: Viva tu yang bedak tabur plastikan itu ya? Ih...
(what the means of sound "ih"...?)
Z: Viva harganya dulu seribuan, kemasan sachet. Dipakenya sama embah-embah kampung.
W: Hahaha, kamu kayak embah-embah dong, Shay?
(Gue langsung mengernyitkan dahi) -___-"
V: Kalau Viva mah di toko-toko kelontong juga banyak, hahaha...
(Girls, please....)
Me: Kamu tadi bilang nyari apa? Foundie Ultima? Kemana?
X: Iya, adanya sih di A*ra atau Matah*ri.
Me: Ngapain jauh-jauh? Tu di S*nar juga ada.
Y: S*nar? Mana tuh?
Me: Itu tengah kota.
X: Emangnya ada? Eh, Ultima tu merek berkelas Shay, nggak di sembarang tempat ada.
Me: Ya kamu cari aja coba.
Y: Emang kamu pernah pake Ultima? Harga bedak taburnya aja mahal hlo, di atas dua ratus.
Me: Ya coba aja kalian ke sana. Produk Ultima mah di sana ada lengkap.
X: Ultima tuh susah ya carinya, kamu beli yang KW kali. Di sana emang resmi? Soalnya kan banyak barang KW kosmetik. Hati-hati hlo, Shay!
Me: ...........
Y: Iya, mending mah online, ntar COD-an
Z: Halah. COD-an juga sama mehongnya kalii. 
Me: Dia kan sudah berlisensi, jelas agen resmi. Aku sih cuman ngasih tahu kalian, daripada kejauhan...itu ada yang dekat.
X: Ih, nggak ah. Abal-abal itu.
Me: .................

Oh come on Guys.....
Kalau kalian dihadapkan dengan percakapan seperti itu apa yang kalian lakukan? Saya sebenarnya nahan ketawa sih dalam hati. Kadang, ingin sih rasanya membalas ocehan mereka biar skak mat. Tapi saya pikir-pikir lagi buat apa, toh kalaupun saya pakai produk di atas mereka juga itu bukan urusan mereka. Bukan hal penting lah untuk diketahui sama mereka saya pakai dalaman merek apa, warna apa, pakai baju desainer siapa, dari butik mana, pakai tas brand apa, sepatu apa, apalagi masalah kosmetik. *sigh* Saya pribadi bukan tipe orang yang suka showing off seperti itu. Apa gunanya juga saya pamer, misal saya pernah ikut floor show dan lain-lain? Nanti malah mereka semakin menjadi-jadi. Nanti kalau saya bilang saya pakai MAC, Nyx atau Sky-II, saya yakin pasti juga akan didebat sama mereka. Hahahaha. Itu alasan terkuat yang bikin saya malas untuk banyak bergaul dengan wanita-wanita rempong semacam ini.

Kuncinya: Biarin saja lah. Cukup tahu saja dalam hati dan senyumin :)






Bening Rahardjo