Sunday, November 29, 2015

Konser Iwan Fals HUT Karanganyar ke-98

Mendung menggantung di langit sebelah timur, utara dan selatan. Nampaknya kota kami akan diguyur hujan lebat. Benar saja, butiran air lumayan deras menghujani seluruh kota sejak siang hingga sore. Saya berharapnya sih hujan saja, tanpa pemadaman listrik. Jika ya, malam minggu kelabu, pikir saya. Sekelabu apa lagi saya harus menggambarkan coba, apabila hari Anda tersusun dengan komposisi: single; malam minggu; hujan lebat; mati lampu? Satu hal yang paling layak adalah berakhir di tempat tidur, tidur lebih awal dan mencoba bermimpi tentang Richard Armitage atau Theo James lagi jajan bakso di depan mata. Namun, rupanya Tuhan mengerti harapan kaum single macam saya. Alhamdulillah setelah maghrib hujan berangsur reda.

Sabtu malam kemarin adalah hari yang spesial untuk kota saya. Tepat pada hari itu adalah puncak acara peringatan Hari Jadi Kabupaten Karanganyar yang ke-98 dengan digelarnya Konser Iwan Fals dalam tema "Lawuku Hijau dan Damai". Sebelumnya Om Iwan Fals memang sempat mengikuti rangkaian acara penghijauan Hutan Lawu di Cemoro Kandang yang sempat terbakar hebat beberapa waktu lalu. Kegiatan penanaman sejuta pohon ini juga merupakan kampanye lingkungan yang disuarakan oleh pemerintah daerah yang baru melalui Om Iwan sebagai duta lingkungan. Pohon-pohon yang ditanam ada beberapa jenis, diantaranya damar, eukaliptus, kayu putih, beringin, liwung, dan tontrok. Salah satu langkah cerdas dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk menggandeng musisi sekelas Om Iwan Fals yang memang terkenal sebagai aktivis lingkungan, juga tentunya karena beliau dapat menggerakan massa yang besar dari jumlah OI/Orang Indonesia, sebutan untuk fans base Iwan Fals. Pemerintah Kabupaten Karanganyar memang berkomitmen untuk program Karanganyar Ijo Royo-Royo, sehingga dengan adanya kejadian kebakaran Hutan Lawu kemarin, menjadi pengingat bagi seluruh warga masyarakat bahwa pentingnya menjaga alam demi keberlangsungan ekosistem tahun-tahun ke depan.

Iwan Fals dan Bupati-Wakil Bupati Karanganyar dalam aksi penanaman sejuta pohon di Hutan Lawu. Source: www.sindonews.com
Malam kemarin, saya tidak bisa langsung menuju area konser dikarenakan ada acara kumbokarnan untuk hajatan tetangga dekat yang mengharuskan saya untuk setidaknya sumbang muka sebentar. Yah, saya pikir-pikir sih tidak terlalu telat untuk datang ke konser, karena mungkin saat kami tiba di sana nanti, Om Iwan baru naik panggung. Setelah acara selesai, saya bersama beberapa teman langsung bersemangat bergegas menuju lokasi konser. Jreeeeng....jreeeeennggg......Baru sepeda motor kami memasuki wilayah kurang lebih 2 kilometer dari spot konser berlangsung, antrean parkir kendaraan dari roda dua sampai roda empat sudah memenuhi wilayah sekitar itu. "What the heck!" Batin saya. Sebetulnya area 1 kilometer dari lokasi konser sudah steril dan tidak boleh dimasuki oleh kendaraan. Namun, saya terlalu bersemangat untuk mencari 'jalan tikus', menembus lalu-lalang orang yang berjalan kaki daaaaaannnn sampailah saya serombongan di parkiran 50 meter dari lokasi konser! Hahahaha. Sumpah, tidak tahu bagaimana jadinya kalau kami harus berjalan sepanjang lebih dari 2 kilometer untuk ke lokasi konser. Bahkan mas-mas penjaga parkir di lokasi itu heran bagaimana kami masih bisa memasuki area steril. Tanpa membuang waktu, saya dan teman-teman langsung menuju lokasi. Anyway, untuk memasuki lokasi konser ini pihak penyelenggara dan dibantu dengan aparat kepolisian mengerahkan penjagaan di pintu-pintu masuk dengan metal detector. Begitu hampir melalui pemeriksaan, saya sempat melihat banyak sekali sabuk-sabuk yang dijejer digantung. Hmm, mungkin salah satu upaya pencegahan apabila terjadi kerusuhan. Termasuk botol-botol minuman keras yang berhasil disita dan diamankan.
Iwan Fals konser di Karanganyar, source: Joglosemar/Rudi Hartono
Syukurlah, kami datang tepat saat Om Iwan mulai mendendangkan lagu ke-dua. Jadi kami masih bisa menikmati penampilan Om Iwan hingga selesai. Berhubung saya pendek, saya mencoba merangsek maju ke tengah. Meski hujan mengguyur sejak siang, tetapi malam itu sepenuhnya milik masyarakat Karanganyar dan OI tentu saja. Saya pikir "Gila! Ini mah melebihi kepadatan malam perayaan Tahun Baru!". Banyak OI berdatangan dari luar daerah sejak siang hari, bahkan area 1 kilometer sekitar lokasi konser sudah ditutup sejak pukul 13.00, dialihkan menuju lingkar selatan dan lingkar utara. Bang Iwan dan band begitu energic menghibur masyarakat, tak lupa menyelipkan celetukan-celetukan berisi pesan sosial dan pesan untuk tetap menjaga lingkungan. Konser berjalan dengan damai, meski sempat ada sedikit keributan kecil. Jangan sebut Om Iwan sebagai musisi berkelas kalau tidak bisa mengendalikan massa. Bahkan dengan gaya bercandanya yang khas, beliau berhasil menarik perhatian massa kembali kepadanya.

Source: Instagram drummer Iwan Fals, Yose Kristian
And, here I wanna tell you. Selagi menikmati konser, saya melihat ada beberapa panitia membawa sekantong karung plastik wadah beras. Rupanya mereka memunguti botol-botol plastik air minum yang dibuang dengan sengaja oleh penonton. Mereka juga memunguti sampah-sampah selama konser berlangsung sehingga area itu terlihat tetap bersih dari sampah plastik. Satu kata: Salut!!! Saya sungguh mengapresiasi komitmen Om Iwan dan EO untuk menjaga lingkungan. Tidak hanya sekadar beliau ungkapkan melalui ajakan-ajakan dari mulut dan lagu saja, tetapi juga aksi nyata membersihkan sampah di sekitar lokasi konser. Contoh baik bagi massa yang ada di situ. Saat konser berakhir, saya melihat segerombolan anak muda yang memunguti sampah-sampah botol dan plastik. Hmm, look at that, Om Iwan succeed give an encouragement to the younger. What a great aspect!

Satu lagu yang membuat saya merinding malam itu adalah ketika Om Iwan mulai memetik gitar intro lagu Ibu. Seketika penonton mulai duduk di tanah dan menyalakan penerangan apa saja yang mereka punya, dari senter, sorot lampu HP, lilin, dsb. Merindiiiingggg!!! Kekuatan syair lagu berjudul Ibu itu memang mampu memberikan efek yang luar biasa kepada ribuan penonton yang ada malam itu. Termasuk saya pribadi, tanpa dikomando, saya seketika mengeluarkan Hp dan mengangat tangan saya tinggi-tinggi mengikuti irama intro lagu itu. Ternyata hal yang sama juga dilakukan oleh orang-orang di sekitar dan di depan saya, tanpa dikomando.

Acara konser keseluruhan berjalan dengan lancar, Om Iwan membawakan kurang lebih 15 lagu. Kemudian penampilan itu ditutup dengan pesta kembang api hingga larut malam. Aaaaannnddd, bisa dibayangkan bagaimana kami pulang kan? Hahaha. Untungnya sih dapat parkir hanya 50 meter di sebelah timur lokasi konser. Jadi kami tidak perlu berjalan sepanjang 3 Kilometer seperti orang-orang. Yah, hanya perlu menutup wajah dengan masker ketika mengendarai motor membelah lautan manusia yang berjalan berduyun-duyun. Siap-siap disoraki "Huuuuuuu...." saat melewati mereka. Sabaaaaarrrr..... yang penting nggak gempor jalan kaki :D


-salam damai-

Bening Rahardjo