Saturday, October 18, 2014

The Baby Boo


For the dearest baby boo: Bas, Bendot and Fuad...

Hai kampret! Saat ini, kita semua tahu bahwa kita berempat sedang dalam kondisi peruntungan yang kurang baik. Yaa, mau gimana lagi. Semua seluruh dunia juga tahu gimana nasib kita berempat yang kurang lebih sama-sama ngenes dalam hal romance ini. *ngelapin tembok rumahnya Tyler Hoechlin dengan muka suram* What the heck, kalau datang ke nikahan temen jaman SMA, and finally we've came together (ya habisnya, mau gandengan tangan sama siapa coba, selain sama mereka bertiga?). Then, muncullah pertanyaan-pertanyaan yang bikin mules perut dari teman-teman sejawat kami seperti: "Eh, Ning, kok lu bisa dateng sama mereka sih? Emang elu pacaran sama Fuad sekarang?". Sebisa mungkin gw hanya pamer muka nyengir. Gila aja, pacaran sama makhluk klimis bermuka datar yang doyan BF itu? *Ketok palu tiga kali*. Begitu melihat keakraban gw sama Bendot, ada lagi yang nanya, "Lah, jad lu sekarang sama Bendot to?". Ghost! Ini lagi, lebih sabar dari apa coba gw yang selalu jadi tempat nyampah mahkluk kampret melankolis pecinta dunia Apostolik itu? Parahnya, saat ketemu kakaknya Fuad di suatu tempat kongkow, ada lagi pertanyaan yang ditujukan ke Bas, "Loh, Bas. Sekarang ceweknya dah ganti lagi ya?". Seketika Bas langsung nepuk mantap lengan gw yang di sebelahnya sambil ngejawab "Oh, kenalin. Ini pacar gelap saya, Mas!". Kamvret gila jawaban tuyul satu ini *dalam hati misuh-misuh*. Bening oh Bening... HOW COME?? How come lu bisa sahabatan bertahun-tahun sama makhluk-makhluk semacam mereka? Coba check suhu tubuh dulu gera, jangan-jangan selama ini ngigau lagi...

Huff, itulah kami. Dibilang Red Ants, katanya mereka udah minta ganti nama geng aja biar peruntungan fengshui kita berubah. Jadi FYI nih, nama The Fourth Kampret aja masih sama nggak jelasnya peruntungan kita. Kadang gw mikir, "Gila, ini pasti ada yang salah sama kami!". Sampai Bas suatu ketika pernah ngasih unpredictable advice: "Eh, kita kayaknya musti minta maaf satu-satu ke orang-orang yang pernah kita bully deh, terutama Dita yang sudah duluan nikah. Kalau perlu sungkem sama dia, minta supaya kutukannya buat kita berempat segera DICABUT". *Glek! Bas, ngomongin soal kutukan, gw selama ini aja mikir, habis nginjak kodok dimana sih gw ini?* Kalau si Fuad, ngasih saran yang lumayan Islami bin menyejukkan hati banget: "Kita berempat ini musti banyakin sedekah bro, biar kehidupan kita ke depan lebih tenang". Oke, dua advice tadi emang masuk akal. Nah, mungkin advice terakhir dari Bendot ini yang jauh melenceng dan bikin kita bertiga ngakak-ngakak, dari dia ngasih advice untuk ganti nama geng, sampai bahkan pernah dia datang ke rumah gw dengan muka desperate abis: "Ning, lu tahu nggak, kemarin gw lihat lowongan menarik hlo!". Gw pikir ini lowongan tentang dunia tulis-menulis, nggak tahunya dia bilang: "Kemarin gw lihat ada iklan jual jasa gini: Terima Jasa Sebagai Pasangan Jagong Anda! Tarif 50.000/Jam. Nah, gw mikir Ning, kenapa nggak kita berempat buka jasa serupa? Seru kan? Siapa tahu coba nanti peruntungan kita berubah gara-gara jagong!" Hahahaha. Sumpah! Gw melongo dan selanjutnya ketawa ngakak. Sayangnya, saran gw waktu minta supaya nama geng diganti jadi BAROKAH aja nggak pernah di-acc sama mereka, malah dengan cepat dan tegas mereka kompak bilang NGGAK!! *Hadee, yasudah deh jon...*

Mungkin, jalan cerita kita nggak sama-sama juga sih, hanya peruntungannya aja yang sama NGGAK jelasnya. Tapi lucunya, ini mungkin yang bikin kita jadi tambah dekat. Gw inget kalimat menarik dari seseorang "Burung yang warnanya sama, akan terbang bersama-sama". Duh! Tapi kok kesannya jadi nggak enak gini ya? Hahaha, wateva lah! Gw inget banget gimana mereka ngasih support ke gw untuk jadi pioneer ngerubah fengshui kami yang serba suram ini menjadi sesuatu yang lebih ada 'geliatnya'. Well, ya... semoga ya, kita berempat bisa sama-sama segera mencapai satu titik dengan kata 'KEJELASAN'. Entah apapun itu bentuknya.

Untuk kalian, laki-laki gila yang selalu setia buat gw dan rela jadi tempat sampah ketika gw penat, ingatlah ini:
"If you love someone, let them go. If they return to you, it was meant to be. If they don't, their love was never yours to begin with..." - (unknown)
Guys, we don't marry someone we can live with, but we marry the person who we cannot live without. Sok bijaksana abis ya gw jon? Nggak apa deh, demi kita berempat. Kalian akan selalu punya gw untuk berbagi. Selama kita belum melangkah dalam hal yang lebih sakral nanti. Gw tahu, kalian akan merasa sedih ketika gw akan menjadi serupa seperti Dita sekarang (yah, you guys know what I mean kan yaaa?), gw mengerti itu karena rasa sayang kalian ke gw yang besar. Thank you so much! Gw masih akan tetap sebagai Bening yang sama yang kalian kenal sejak pertama kali. Gw juga akan selalu bangga dengan persahabatan kita. Itu bukan janji, tapi afeksi. Kalian juga tahu itu.


Dari, 

-sahabat gila kalian yang selalu sok manja tapi minta ditoyor ini-