Monday, June 23, 2014

Ada Apa dengan Kopi?




"Sudah minum kopi hari ini, Mbak Ning?"
"Kalau belum, aku bersedia kok delivery service kopi dari rumah. Tinggal calling aku saja, dekat ini"

Gubrak. Salah satu klien gw yang baru datang dan buka pintu tiba-tiba nyapa gw dengan kalimat itu, tentunya sambil mringis mamerin gigi depannya. Adik gw, si Lintang yang saat itu juga ada di sebelah gw pun langsung ngelempar pandangan ke gw, habis orangnya berlalu, kita berdua ketawa cekikian.

Heran, udah segitu hafalnya ya klien-klien gw sama kebiasaan gw yang kambuh akhir-akhir ini? Yes, ngopi. A glass of Mochachino with a bit ice. Entah kenapa kebiasaan buruk ini datang lagi. Kadang gw bertanya-tanya juga ke diri gw sendiri, apa gw lagi gelisah? Banyak pikiran? Karena gw seribu koma sekian persen yakin, kalau gw ngopi, itu artinya gw lagi banyak pikiran. Believe me or not, gw ini bukan tipe yang doyan kopi sebenarnya. Kofimix aja hanya nyeruput sedikit punya Ibu atau kakak gw, itupun kadang-kadang karena ada masalah sama lambung. Bahkan, mencium aroma white coffee di rumah dalam radius 5 meter aja, gw udah mual-mual. Padahal rewang di rumah dan adik gw suka banget bikin white coffee. Serius. I am not coffee-holic. Adik-adik gw juga tahu ini, gw paling anti sama bau white coffee. Nah, terus? Sekarang, kenapa gw menggilai kopi lagi seperti waktu masih kuliah? Itu dia jawaban yang sebenarnya gw tahu jawabannya, tapi masih aja bertanya-tanya.

Hadee, Ning. Hidup sehat dong! Release all of stress and live your life with all good stuff! Udah lama juga nih gw nggak konsul sama Prof. Fathoni tentang perkembangan kesehatan gw sendiri. Maunya apaaa ni bocah! Nggak mau kambuh tapi masih aja hidup nggak sehat. Mau sembuh tapi masih aja nggak rutin check-up. Minta dikeplak ~,~




-BR-